Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada Bank

Mengenal Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi dimana dana yang Anda masukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun. Ada banyak bentuk investasi jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa contoh diantaranya:
Properti merupakan salah satu investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Harga properti akan terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Bagi Anda yang memiliki dana yang cukup besar, investasi ini patut menjadi pilihan.
Berbagai macam properti bisa Anda lirik, mulai dari tanah, rumah, ruko dan lain-lain. Yang paling penting di dalam mengambil investasi jangka panjang ini adalah kejelian Anda dalam melihat kondisi masa depan dari daerah tempat properti tersebut berada.

Mengambil properti di daerah yang sedang berkembang pesat adalah salah satu cara untuk memperoleh keuntungan yang besar dari investasi ini secepat-cepatnya.
Selain properti, investasi jangka panjang yang juga bisa Anda ambil adalah membeli dan menyimpan emas dan berbagai logam mulia. Harga emas dan logam mulia ini juga akan cenderung terus naik karena sifatnya yang berupa bahan tambang yang terbatas.
Kondisi ekonomi dunia yang sering tidak stabil juga merupakan salah satu pemicu naiknya harga emas dan logam mulia. Oleh karena itu membeli dan menyimpan emas serta logam mulia untuk jangka panjang bisa menjadi alternatif yang bisa Anda pilih.
Saham juga merupakan salah satu investasi jangka panjang. Walau demikian, ada pula yang memperdagangkan saham dalam jangka pendek.
Untuk menyimpan saham dalam jangka panjang, Anda harus jeli melihat kondisi perusahaan yang sahamnya akan Anda beli. Membeli saham-saham yang kondisi usahanya cukup stabil merupakan salah satu cara investasi jangka panjang yang bisa Anda pilih,
Tak berbeda jauh dengan saham, reksadana juga merupakan investasi jangka panjang yang melibatkan pasar modal. Bedanya, di reksadana, ada banyak pilihan kombinasi jenis investasi yang bisa Anda pilih.
Anda bisa mengkombinasikan berbagai jenis investasi mulai dari yang resikonya kecil sampai yang resikonya besar di dalam reksadana. Tentu resiko besar bisa sangat menguntungkan maupun sangat merugikan dan Anda harus siap menerima setiap resiko tersebut.
Investasi jangka panjang pada dasarnya tidak terlalu sulit dalam memberikan keuntungan. Jika Anda jeli melihat situasi dan kondisi, banyak investasi jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan berlipat. Di dalam investasi, sifat bijaksana dan tidak serakah sangat dibutuhkan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal

Pengertian Investasi Jangka Pendek

Kelebiahan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak dipkainya ka situ relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam jangka pendek. Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertefikiat bank atau surat – surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang)
Pengaturan akutansi dan pelaporan investasi obligasi ( efek Utang) dan saham (efek Ekuitas) diatur dalam PSAK No. 50. Menurut PSAK tersebut perusahaan harus mengklasifikasikan investasi saham ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini :
  1. dimiliki hingga jatuh tempo (Held to Maturity), Efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki sampai jatuh tempo harus diklasifikasikan dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo”
  2. Diperdagangkan (Trading), Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus diklasifikasikan ke dalam kelompok “diperdagangkan”. Investasi ini dilakukan dengantujuan untuk mecari laba dari perbedaan harga jangka pendek
  3. Tersedia untuk dijual (available for sale), Efek yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kelompok tersebut harus dilasifikasikan ke dalam kelompok “tersedia untuk dijual”
Selanjutnya dalam PSAK No. 50 Paraf 19 dinyatakan bahwa inbestas dalam surat bergarga yang masuk kelompok “diperdagangkan” harus dicantumkan sebagai aktiba lancer dalam neraca, sedangkan inbestasi yang masuk dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo” dan “tersedia untuk dijual” dapat disajikan dalam kelompok aktiva lancer tau tidak lancer bedaraskan keputusan manajemen. Khusu untuk obligasi yang akan segera jatuh tempo, harus diklompokan dalam aktiva lancer.
Pencatatan Surat – Surat Berharga
Surat – surat berharga yang dibeli didebitkan dalam rekening surat – surat berharga dengan jumlah sebesar harga perolehannya. Harga perolehan surat berharga adalah harga kurs ditambah komisi, provisi, meterai dan biaya – biaya lain yang timbul pada saat pembelian
Penilaian Surat Berharga
Dalam hubungannya dengan penilaian surat – surat berharga, PSAK No. 13 menyebutkan yaitu :
Investasi yang dklasifikasikan sebagai aktiva lancer harus dicatat dalam neraca pada nilai terendah antara biaya dan nilai pasar.
Biaya ( Cost) dapat ditentukan berdasarkan FIFO, rata – rata tertimbang, atau LIFO. Nilai pasar dapat ditentukan berdasarkan portofoio agregat, dalam total atau menurut kategori investasi ataupada dasarnya investasi individual yang ditetapkan secara konsiten
Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu unvestasi dalam pasar yang aktif

Investasi Jangka Pendek:

  1. Dapat dengan mudah dirubah kembali menjadi uang tunai, atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusaha.
  2. Masa investasi tidak lebih dari satu periode akuntansi (12 bulan).
Instrumen Investasi Jangka Pendek :
a)    Investasi dalam bentuk Deposito Berjangka
b)    Investasi dalam Joint Venture
c)    Investasi dalam Surat-surat Berharga
Pencatatan Surat-Surat Berharga
Surat Berharga         dicatat sebesar Harga Perolehannya
Unsur-unsur Harga Perolehan :
  • Harga kurs ditambah dengan komisi (provisi) broker
  • Bea Materai
  • Biaya-biaya lainnya
Pada saat penjualan kembali Keuntungan Kerugian
Apabila surat-surat berharga yang dijual kembali diperoleh dari beberapa kali pembelian, maka penentuan Harga Perolehan dari surat-surat berharga tersebut dapat dihitung dengan menggunakan metode :
  • MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama)
  • MTKP (Masuk Terakhir Keluar Pertama)
  • Metode Rata-rata

INVESTASI JANGKA PENDEK DALAM SAHAM

Saham : surat bukti ikut menanamkan modal dalam suatu perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas).
Investasi        Pendapatan              Deviden
Contoh soal :
  1. Tanggal 3 Maret 2009, dibeli 200 lembar saham PT. Kurnia, Tbk, dengan nilai nominal @ Rp. 10.000.- dengan kurs 102 %, biaya pembelian saham-saham tersebut adalah sebesar Rp. 25.000.-
  2. Tanggal 25 April 2009, dibeli 100 lembar saham PT. Kurnia.  Tbk, dengan nilai nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 98 %, biaya pembelian saham-saham tersebut adalah sebesar Rp. 12.000.-
  3. Tanggal 10 Mei 2009 dijual kembali 240 lembar saham PT. Kurnia. Tbk dengan nilai nominal @ Rp. 10.000.-,dengan kurs 104 %, biaya penjualan saham-saham tersebut adalah Rp. 25.000.-

INVESTASI JANGKA PENDEK DALAM OBLIGASI

Obligasi : surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya.
Pembelian Obligasi             Pendapatan              Bunga Obligasi
Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :
  1. Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 , maka dianggap ditransaksikan pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari.
  2. Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan sampai dengan tanggal transaksi jual beli obligasi.
  3. Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya.
Contoh soal :
1)    Tanggal 3 Juni 2009, dibeli 300 lembar obligasi 12 % / th dari PT. Permata. Tbk dengan nilai nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 102 %, biaya pembelian Rp. 25.000.-. Kupon bunga dibayarkan tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
2)    Tanggal 25 September 2009, dibeli 100 lembar obligasi 12 % /th dari PT. Permata. Tbk dengan nilai nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 98 %, biaya pembelian Rp. 12.000.-. Kupon bunga dibayarkan tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
3)    Tanggal 1 Oktober 2009, diterima bunga obligasi PT. Permata. Tbk
4)    Tanggal 10 Oktober 2009, dijual 300 lembar obligasi 12 %/thn PT. Permata. Tbk, dengan nilai nominal @ Rp. 10.000.-, dengan kurs 104 %, biaya penjualan Rp. 25.000.-.  Kupon bunga dibayarkan tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
5)    PENILAIAN SURAT-SURAT BERHARGA
dilakukan untuk menetapkan nilai surat-surat berharga yang akan dilaporkan di Neraca
Penilaiannya dilakukan berdasarkan Harga yang Terendah antara Harga Perolehannya  dengan Harga Pasar yang berlaku pada saat dilakukan penilaian.
Metode penentuan Harga perolehan surat-surat berharga :
  • MPKP
  • MTKP
  • Rata-rata
Metode penentuan Harga Pasar :
  • Portofolio Agregat
  • Portofolio dalam total
  • Katagori investasi
  • Dasar investasi individual yang ditetapkan secara konsisten
contoh soal :
  1. Di bawah ini adalah surat-surat berharga yang dimiliki oleh PT. Perkasa Tbk, yang menunjukkan harga perolehan serta harga pasar pada tanggal 31 Desember 2009.
Keterangan Harga Perolehan (Rp) Harga Pasar (Rp)
100 lembar saham PT. Yudha. Tbk 1.250.000.- 1.225.000.-
200 lembar saham PT. Reksa. Tbk 2.315.000.- 2.350.000.-
400 lembar saham PT. Haneda. Tbk 4.215.000.- 4.196.000.-
200 lembar saham PT. Tora. Tbk 2.103.000.- 2.145.000.-
300 lembar saham PT. Yudha. Tbk 3.103.000.- 3.092.000.-
100 lembar saham PT. Reksa. Tbk 950.000.- 1.050.000.-
Jumlah 13.936.000.- 14.058.000.-
Materi yang lain bisa didownload disini:

1 komentar: