Ayah dan Ibu datang ke Kantor Pajak ikut Amnesti Pajak

Ayah: Ayo bu, kita ke kantor pajak, di berita-berita lagi heboh Amnesti Pajak.
Ibu: Ayo ayah, kita ke kantor pajak.
-suatu waktu Ibu dan Ayah sampai di Kantor Pajak-
Ayah: Pak Security, saya mau ikut Amnesti Pajak, kemana dulu ya?
Pak Security: Silahkan ambil antrian ke Help Desk dulu.
Ayah: Ok Pak. Terimakasih
-sudah ngantri, dan masuk ke bagian Help Desk-
Pegawai Pajak: Silahkan pak, ada yang bisa dibantu?
Ayah: Pak, saya mau ikut Tax Amnesti, di berita-berita itu Tarifnya 0,5% dari Tambahan Harta ya?
Pegawai Pajak: Tarif 0,5% hanya untuk UMKM, Bapa Pengusaha omset tahun lalu dibawah 4,8M atau Pegawai?
Ayah: Saya pengusaha Omsetnya 4,7M pak.
Pegawai Pajak: Nah Bapa termasuk UMKM jadi tarifnya 0,5%.
Ayah: Alhamdulillah...
Pegawai Pajak: Sedangkan Ibu pengusaha atau pegawai atau ibu rumah tangga?
Ibu: Saya Dokter Pak.
Pegawai Pajak: Kalo ibunya Dokter, Bapa jadi tarifnya 2%.
Ayah: Lhoo. Kenapa?
Pegawai Pajak: Karena Ibunya sebagai Pekerja (Bukan UMKM), Apabila dalam suatu Kartu Keluarga ada yang Pekerja itu tarifnya 2%.
Ayah: Astagfirullahaladzim

Amnesti Pajak? Ikut atau Tidak?

Amnesti Pajak? Ikut atau Tidak?
Contoh:
Saya sebelum tahun 2015 punya harta 1M di Indonesia, aduh belum dimasukin di SPT Tahunan soalnya Penghasilan di SPT Tahunan Saya ga mencukupi buat masukin harta itu. Bagaimana caranya biar bisa masuk?
IKUT:
Pajaknya cuman bayar 2% dari nilai harta itu.
TIDAK IKUT:
Berdoa aja semoga ga diketahui orang pajak. Tapi kedepannya Peraturan Perbankan akan berubah jadi orang yang sembunyiin harta bakal ketahuan.
Pajaknya sesuai PPh biasa, tarifnya paling besar 30% dan ditambah juga denda/sanksi pajaknya.
Hayo.... Pilih yang mana?
Mau dibukain sekarang? atau nanti dibukain sm orang pajak?
Amnesty Pajak: Ungkap > Tebus > Lega