Menciptakan dan Menanggapi Peluang Usaha Online

Menciptakan dan Menanggapi Peluang Usaha Online
Menciptakan dan Menanggapi Peluang Usaha Online - Berwirausaha secara on-line bukanlah sesuatu yang baru di era digital ini. Sudah tak terhitung banyaknya transaksi penjualan produk dan jasa yang terjalin secara on-line. Meskipun penjualan on-line marak terjadi, tidak semua wirausahawan on-line bisa dikatakan sukses, lho. Lalu, bagaimana cara menjadi wirausahawan on-line yang sukses?

Menurut tokoh A Pakerti, berwirausaha itu senantiasa berhubungan dengan dua unsur pokok, yaitu peluang dan kemampuan menanggapi peluang tersebut. Maksudnya, keadaan yang tidak pasti di masa depan harus dilihat sebagai sebuah peluang berwirausaha. Selain itu, kemajuan teknologi juga menciptakan peluang berwirausaha. Secara spesifik, kemajuan teknologi memudahkan para wirausahawan berdagang secara on-line, yang pastinya tidak membutuhkan modal dalam jumlah besar untuk memasarkan produk atau jasanya.

Nah, kalau peluang sudah ada, pertanyaan berikutnya adalah mampukah kita menanggapi peluang tersebut dengan baik? Menurut ahli wirausaha bernama Wesper, perilaku wirausaha sebenarnya adalah sebuah kerja. Berhasil atau tidaknya kerja tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

Pemilihan tempat kerja sebelum berwirausaha

Bagi wirausahawan on-line, pemilihan tempat kerja berkaitan erat dengan internet. Jejaring sosial, atau akrab dikenal sebagai social media, banyak dipilih wirausahawan on-line sebagai “tempat kerja”nya. Wirausahawan on-line harus memiliki akun-akun di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan situs pribadi. Nah, keberhasilan wirausahawan on-line dalam memasarkan produk dan jasanya terletak pada kemampuannya menggunakan “tempat kerja” on-line-nya ini secara optimal. Memiliki akun di Facebook namun jarang melakukan posting dan update tentang produk dan jasa yang dijualnya? Sudah pasti tidak akan banyak orang yang aware akan brand yang ia miliki. Akibatnya, ia tidak akan mendapatkan konsumen. Akun-akun yang dimiliki seorang wirausahawan on-line harus sesering mungkin di-update agar produk dan jasa yang ditawarkan juga sering muncul di timeline orang banyak. Semakin banyak orang yang membaca hasil posting dari si wirausahawan, maka publik akan semakin aware terhadap brand milik wirausahawan on-line tersebut.

Contoh lain dari pemilihan “tempat kerja” wirausahawan on-line adalah pemilihan domain situs. Jika situs yang dimiliki wirausahawan on-line untuk berjualan adalah akun dari sebuah blog gratisan, profesionalisme wirausahawan tersebut pasti akan dipertanyakan oleh orang banyak. Lain halnya kalau seorang wirausahawan on-line membeli domain untuk situs pribadinya. Profesionalisme dari wirausahawan on-line tersebut akan dipandang baik oleh orang banyak. Orang banyak pun akan berpandangan bahwa produk atau jasa yang dijual si wirausahawan on-line bukanlah produk atau jasa yang sembarangan. Membeli domain pribadi diibaratkan sebagai membangun “tempat kerja” yang bagus. Jika “tempat kerja” sebuah perusahaan bagus, maka perusahaan tersebut akan dianggap bonafit oleh orang yang melihatnya.

Pemilihan bidang usaha

Wesper mengatakan, apa yang dipilih wirausahawan sebagai bidang usahanya juga mempengaruhi kebehasilan usahanya. Wirausahawan on-line juga harus bisa memilih bidang usaha yang tepat bagi dirinya, di samping mempertimbangkan peluang bidang usaha tersebut di pasaran on-line. JIka suatu produk sudah banyak dijual secara on-line, maka kemungkinan keberhasilan penjualan produk yang sama oleh seorang wirausahawan akan semakin kecil. Wirausahawan on-line harus jeli dalam melihat produk atau jasa apa yang belum marak ditawarkan dalam pasar on-line.

Kemampuan dalam menyusun dan menerapkan manajemen yang tepat

Artinya, wirausahawan on-line harus mampu me-manage sistem kerjanya di dunia on-line. Ia harus konsisten dalam melakukan maintenance terhadap seluruh posting tentang produk dan jasa yang dijualnya. Contoh lain dari manajemen yang tepat adalah kemampuan wirausahawan on-line dalam menentukan pembeli yang serius dan yang tidak. Jika ada pembeli yang telah memesan produk namun belum melakukan pembayaran dalam waktu yang telah ditentukan, ada baiknya produk tersebut ditawarkan kembali dalam pasar on-line. Kemampuan manajemen yang tepat seperti ini harus dimiiki oleh wirausahawan on-line agar usahanya berhasil dan berkembang.***(ar)

0 komentar:

Posting Komentar